EVIEWS: KURS RUPIAH DAN INDEKS NIKEI 225 TERHADAP IHSG
Hipotesis:
H1: Kurs rupiah berpengaruh negatif terhadap IHSG
H2: Indeks Nikei 225 berpengaruh negatif terhadap
IHSG
I.
IHSG
(LEVEL)
1st
Difference
Nilai prob ADF test statistic sebesar
0,9887 lebih besar dari Alpha 5% sehingga kita menerima hipotesis nol (data
tidak stasioner).
1st difference
Nilai prob ADF 0,0000 lebih kecil
daripada alpha 5% sehingga kita tolak hipotesis nol dan menyimpulkan data sudah
stasioner pada differens 1. Untuk ADF
statistiknya juga lebih kecil dari Mackinnon 5% level -2,885051. Hasil ini juga
membuktikan bahwa dapa sudah stasioner pada differens 1
Berdasarkan output yang dihasilkan, maka
model ARIMA dengan suku konstan merupakan model yang signifikan (sebagai calon
model terbaik). Estimasi model ARIMA dapat ditulis dengan rumus:
Yt – Yt-1 = C +
b1* {( Yt-1– Yt-2 )} + b2*{( Yt-2– Yt-3 )}
+ at
Yt– Yt-1 =
39.283967 + 0.199925( Yt-1– Yt-2 ) -0.208973( Yt-2–
Yt-3 ) + at
Verifikasi model
Uji normalitas
Uji
serial korelasi
Uji
heteroskedestitas
Heterokedasitas Untuk mendeteksi adanya
gejala heterokedasitas digunakan metode Park Test. Apabila ditemukan korelasi
yang signifikan (sig < 0,05) antara absolut residual dengan variabel independen
lainnya, maka terjadi heterokedasitas. Apabila korelasi tidak signifikan (sig
> 0,05) berarti model bebas heterokedasitas
ARCH
II.
KURS
(LEVEL)
1st
Difference
1st
Difference
Nilai prob ADF 0,0000 lebih kecil
daripada alpha 5% sehingga kita tolak hipotesis nol dan menyimpulkan data sudah
stasioner pada differens 1. Untuk ADF
statistiknya juga lebih kecil dari Mackinnon 5% level -2,885450. Hasil ini juga
membuktikan bahwa dapa sudah stasioner pada differens 1
III.
INDEKS NIKEI 225
1st
difference
1st
difference
Nilai prob ADF 0,0000 lebih kecil
daripada alpha 5% sehingga kita tolak hipotesis nol dan menyimpulkan data sudah
stasioner pada differens 1. Untuk ADF
statistiknya juga lebih kecil dari Mackinnon 5% level -2,885051. Hasil ini juga
membuktikan bahwa dapa sudah stasioner pada differens 1
IV.
IHSG,
KURS, INDEKS NIKEI 225
1st
difference
GARCH-M (-1) adalah signifikan secara
statistik. Dengan demikian, ia memberitahu bahwa kesalahan prediksi IHSG
(residual) dipengaruhi oleh variasi residual sebelumnya (GARCH). Berdasarkan
hasil Eviews menunjukkan bahwa nilai
signifikansi F adalah 0.000000. F nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
(0.00 <0,05) sehingga H0 ditolak dan dapat diartikan bahwa variabel
independen yang terdiri kurs, indeks Nikei 225 bersama-sama (simultan)
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel IHSG.
Jika dilihat pada nilai-nilai
probabilitas variabel kurs dan indeks Nikei 225 memiliki nilai probabilitas
lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05% yang berarti bahwa variabel
independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
Berdasarkan hasil Eviews terlihat bahwa
R-squared (R2) Nilai adalah 0,378860 dan Adjusted R-squared Nilai adalah
0,368593. Hal ini menunjukkan bahwa variabel IHSG dapat dijelaskan oleh 50%
dari kurs dan indeks Nikei 225 sedangkan sisanya (100% - 50% = 50%) dijelaskan
oleh lainnya faktor di luar model.
Correlogram
Berdasarkan Tabel correlogram
menunjukkan bahwa asumsi non-autokorelasi terpenuhi (tidak adaautokorelasi).
Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator
(1) ACF dan PACF batang pada lag -1 ke
36 lag berada di garis Bartlett. Bartlett garis adalah garis yang ditandai
dengan titik-titik garis-garis pada sisi kanan dan kiri dari garis tengah;
(2) Nilai-nilai autokorelasi dalam ACF dan
PACF kolom dalam probabilitas -1 dan +1 nilai; (3) The Q nilai statistik sampai
ketinggalan 36 adalah 43.818, Nilai ini lebih kecil dari nilai kritis χ2 di α =
5% dan 124 derajat kebebasan, yang 32,501
(4) nilai Probabilitas dari lag - 1
tertinggal-36 menunjukkan nilai lebih besar dari α = 5%
Uji
Jarque-bera
Uji normalitas dapat dilakukan dengan
jarque bera test. jika nilai J-B < 2
maka data berdistribusi normal dan jika sebaliknya, J-B > 2 maka data
dikatakan tidak berdistribusi nornal.
Selain itu jika probabilitas > 5% maka data berdistribusi normal dan
jika sebaliknya apabila probabilitas < 5% maka data tidak berdistribusi
normal. Disini menunjukan bahwa probabilitas > 5% maka data dapat dikatakan
berdistribusi normal.
Heteroskedasticity
Berdasarkan Tabel di atas, hal itu
menunjukkan bahwa nilai yang dihitung dari χ2 (Obs * R-squared) adalah 1,21
dengan nilai probabilitas 0,61. Demikian pula, nilai -statistic F adalah 0,259
dengan nilai probabilitas dari 0,60 Ini berarti tes ARCH-LM menunjukkan bahwa
model GARCH-M diperkirakan bebas dari
efek ARCH. Sebagai model terbaik, GARCH-M
Model akan menjadi elemen dasar untuk menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi IHSG sepanjang periode pemantauan.